Sehabis wisata ke Kebun Kertamanah saya langsung menuju ke Kebun Teh Malabar bandung, Perkebunan Teh Malabar adalah salah satu perkebunan yang ada di Pangalengan. Perkebunannya sangat luas dan dingin. Kita bisa ajak keluarga jalan-jalan sepanjang perkebunan. Kalau sore hari seringkali kabut dingin turun, jika ingin menikmati maksimal pemandangan nan indah di Pangalengan bandung alangkah baiknya dilakukan pada pagi dan siang hari. Untuk mencapai lokasi Perkebunan Teh Malabar, dari arah pasar Pangalengan ambil jalan terus sekitar 10 km. Setelah itu kita akan masuk pintu gerbang perkebunan Malabar.
Saya senang sekali ternyata Mobil Datsun saya yang di ketegorikan sebagai mobil City Car bisa juga dengan mudah melintasi jalur yang lumayan sulit seperti tanjakan tinggi jalan yang tidak rata alias berlubang dan banyak bebatuan yang tidak kecil. lumayan lincah pada saat tanjakan berbelok tajam ada bisa lihat sendiri di video yang saya Rekam.
Saya sangat senang dan bangga Ternyata saya tidak sia-sia membeli mobil murah LGCC yaitu Datsun Go+ mobil dengan power paling besar se kelas LGCC , paling bertenaga, sangat lincah, gesit tarikan kaya mau balapan saja dan yang pasti sangat irit bensin ga tekor di ongkos silahkan Anda mencobanya gak nyesel deh...
Area Kebun Teh Malabar
Perkebunan Teh Malabar Pangalengan bandung selatan, Kabupaten Bandung, punya pemandangan yang Paling indah. Banyak hamparan pohon teh bagai permadani raksasa, juga ada makam dan rumah peninggalan orang Belanda yaitu KAR Bosscha. Rute yang di tempuh dari Kota Bandung ke Pangalengan sekitar 40 Km, saya tempuh dalam waktu 2 jam akibat terjebak macet di kopo. Tiba di pengalengan sana kami kebingungan dengan sebegitu banyaknya objek wisata yang akan dituju, dan hingga akhirnya memutuskan untuk mengunjungi perkebunan teh Malabar dan di lokasi tersebut dekat juga ke Cobolang Hot Spring Water.
Perkebunan Teh Malabar ini terletak di ketinggian 1.550 mdpl, dengan suhu udara rata-rata 16-26 derajat Celcius. Kebun teh ini juga punya sejarah, karena terdapat makam dan rumah peninggalan KAR Bosscha yang dibangun tahun 1894. Wah Anda pasti ingin tahu namanya, diabadikan sebagai nama observatorium di Lembang, Bandung sebelah utara. Lokasinya tak jauh dari Wisma Malabar.
Saat emasuki perkebunan teh Malabar, ada seorang hansip menyambut di pintu gerbang. Pak Hansip tersebut menjelaskan pilihan antara belok ke kanan dan belok ke kiri. Namun sama saja sih, kedua arah itu sama-sama berujung di kebun teh.
Keindahan perkebunan teh malabar ini tak perlu diragukan lagi deh. Sejauh mata memandang, begitu banyak hamparan pohon yang hijau pohon teh laksana permadani raksasa. Saya menyempatkan diri berjalan di dekat pohon teh yang siap dipetik. Tak lelah dan bosan rasanya menikmati karunia Allah yang sangat luar biasa ini. Sejuknya udara dingin khas pegunungan membuat kami tidak ingin cepat-cepat beranjak pulang. tidak menyesal deh wisata ke pengalengan bandung.