Kali Ini saya Sekeluarga dan Datsun Go+ saya berwisata ke Bandung tepatnya ke Dago (THR) Taman Hutan Raya. Berkunjung ke Taman Hutan
Raya Djuanda seolah kita dapat berwisata alam dan sejarah dalam satu
tempat yang sama. Tempat ini teretak tidak jauh dari kota Bandung
tepatnya di daerah Dago atas, dan sudah dilengkapi oleh sarana yang
cukup lengkap. Sayangnya Ke lokasi tersebut jalurnya lumayan sempit kalo bawa mobil sih bisa 2 mobil berlawanan arah tetapi kalau sudah ketemu Bis atau Truk... Waduh Repot banget jalan pas-pasan sempit banget mana udah nanjak ketemu Bis Besar, Cape deh....
Sebelum ke Bandung seperti biasa ke Rest Area dulu di Tol Cipularang
Maklum Agak rempong baya Anak2 kecil Kebelet kencing dulu.
Taman Hutan Raya Djuanda atau lebih dikenal oleh masyarakat setempat
sebagai Dago Pakar adalah sebuah hutan kota yang berjarak sekitar 3 Km
dari terminal Dago. Tahura Djuanda berada di ketinggian 800 sampai 1350
M di atas permukaan laut, apabila anda ingin merasakan keheningan dan
kesejukan udara sambil melihat beberapa peninggalan masa penjajahan
Belanda dan Jepang di sinilah tempatnya.
Beberapa kegiatan yang dapat anda lakukan di dalam area Tahura antara
lain:
-. Mengunjungi Gua Belanda
-. Mengunjungi Gua Jepang
-. Bandung Purba
-. Berjalan kaki menembus hutan menuju Maribaya
Goa Belanda
Goa Jepang
Setelah masuk dan jalan sedikit, kita bisa masuk ke Goa Jepang,
sebaiknya bawa senter, jika tidak bawa bisa pinjam pada rental senter :D yang sekaligus jadi guide dengan bayar Rp.5000 aja.
Kota Bandung sebagai kota yang (dahulu) dikenal dingin dan sejuk, juga
punya Taman Hutan Raya yang cukup luas terbentang dari Dago hingga ke
Maribaya dan gunung Tangkuban Perahu, alamatnya ada di Kompleks Taman
Hutan Raya Ir. H. Djuanda No. 99 Dago Pakar.
Kawasan ini biasanya cukup ramai pada akhir pekan, terutama hari Minggu
pagi saat banyak orang datang berekreasi sekadar menikmati suasana atau
berolah-raga lintas alam dengan rute Tahura-Maribaya sepanjang 6
kilometer. Jarak ini biasa dapat ditempuh berjalan kaki sekitar 2-3 jam
(tergantung kondisi). Yang pasti berjalan kaki melintasi Taman Hutan
Raya Ir. H. Djuanda ini sangat menyenangkan karena selain keasrian
lingkungannya, juga memberikan kesegaran karena udara yang relatif
bersih.
Taman terbesar yang pernah dibangun oleh pemerintah Hindia-Belanda
berbentuk hutan lindung dengan nama Hutan Lindung Gunung Pulosari.
Perintisan taman ini mungkin sudah dilakukan sejak tahun 1912 bersamaan
dengan pembangunan terowongan penyadapan aliran sungai Ci Kapundung (kemudian hari disebut sebagai Gua Belanda), namun peresmiannya sebagai hutan lindung baru dilakukan pada tahun 1922.
Sejak kemerdekaan Republik Indonesia tanggal 17 Agustus 1945 secara
otomatis status kawasan hutan negara dikelola oleh Pemerintah Republik
Indonesia melalui Djawatan Kehutanan.
16-aug-2015